Kamis, 17 Maret 2011

Bisnis di Sekolah

Bisnis ini dulu saya lakukan sendiri waktu masih menjadi seorang murid. Dari SD kayaknya saya punya persiapan berbisnis. Awal bisnis saya adalah menjual stiker kaligrafi. Ayah saya pernah membeli banyak stiker kaligrafi. Karena bingung mau diapakan, akhirnya saya dan kakak saya menjualnya secara eceran. Hasil penjualan tentu saja untuk tambahan uang jajan saya, hehe.
Masih waktu SD. Ibu saya mempunyai benang karet. Kakak saya yang kedua mengajarkan saya membuat gelang dengan manik-manik bekas. Saya lumayan membuat banyak (gak sampe 10 sih). Akhirnya saya jual ke beberapa teman. Paling waktu itu cuma laku 6 atau 7 buah. Namanya juga anak kecil haha...

Masih SD, haha... ternyata otak bisnis saya jalan ya. Pernah ayah saya dikirimi banyak majalah bekas. Maksudnya sih buat perpustakaan atau sumbangan gitu. Karena iseng, saya gunting semua poster dan pin up artis dan atlet terkenal. Selembar pin up saya jual 100, kalau poster antara 200--300, tergantung besarnya. Saya tidak dimarahi tuh, majalah bekas sih, haha. Hasilnya pun buat tambahan saya jajan, hehe.

SMP... saya gak ada waktu buat nyari ide berbisnis. Uang jajan saya bertambah sih dan lagi saya tidak perlu transport. Jadi, selama SMP saya tidak khawatir kekurangan jajan. Bisa dibilang saya dari dulu hemat jajan buat beli komik, xixixi.

SMA... adalah masa2 sering ke warnet (sekitar tahun 2005). Keinginan beli komik dan ke warnet sungguh menggiurkan. Akan tetapi, di kelas 2 SMA ayah saya meninggal. Jadilah saya khawatir dengan keuangan keluarga saya. Meskipun uang sekolah ditanggung tetangga, tetapi ibu saya orangnya kurang peka masalah kebutuhan anak2nya. Saya dibesarkan oleh seorang ayah yang tidak suka anaknya manja. Jadilah saya harus memutar otak saya. Bisnis apa lagi kira2 ya?

contoh foto artis Korea
Sudah agak lama juga saya mengumpulkan gambar2 anime (pada akhirnya banyak permintaan foto2 artis Amerika dan Korea). Waktu itu baru masuk era digital sehingga saya segera mencari cetak foto digital yg murah. Teman saya menyarankan mencetak di dekat Pesona khayangan Depok. Waktu itu selembar 3R 1200. Dengan berbekal modal seadanya, saya mencetak sekitar 20an foto anime sebagai contoh. Saya jual per lembarnya 1500. Beberapa orang bilang saya menjualnya kemurahan. Seharusnya saya hitung juga modal ke warnet, disket (flashdisk masih mahal gile), dan listrik buat edit gambar. Gak papalah saya juga suka melihat gambar-gambar itu dicetak. Capek juga sih lama-lama, akhirnya di awal kelas 3 SMA, saya memutuskan berhenti. Peminatnya juga mulai berkurang dan mereka mulai mengerti gampangnya mencetak gambar dari internet.

Kuliah... saya belajar bahwa seorang pembisnis itu butuh modal dan kerja keras. Saat kuliah, modal saya kurang dan waktu terbatas. Tahun pertama agak sulit bagi saya untuk bergaul. DI awal tahun 2007 sedang maraknya pembuatan pin. Akhirnya, masih memakai gambar2 yang saya punya saya membuat 100 pin. 50 ukuran 32 cm dan 50 buah ukuran 24 cm (kalau tidak salah sih). Untungnya lumayan, tapi karena modalnya besar dan dijualnya pun mahal, saya mengurungkan niat mencoba memesan pin lagi.

Akhirnya di tahun kedua (2008) saya memutuskan untuk mengajar bimbel (setelah merasa ilmunya sudah lumayan). Itu enaknya kuliah, bisa nyari kerjaan freelance dengan mudah. Uang dari ibu dapet, dari kerjaan dapet,  uang kuliah pun gak usah khawatir, ada tetangga yang bayarin (terima kasihku tak terhingga untuk beliau).

Tapi ternyata otak bisnis saya ingin tetap menyelinap keluar. Akhirnya, saya memutuskan untuk membantu teman saya di danus. Saya lebih ke bagian penjualan. Saya beli jajanan di pasar. Yang satuan harganya 500 dijual menjadi 1500/2. Untungnya lumayan. Itu baru dijual ke satu angkatan. Gara2 itu saya juga mulai sering jajan di pasar.

contoh 4 pembatas buku di selembar foto
Lama-lama bosan juga jual jajanan, apalagi hampir 2 kali seminggu saya membawa satu dus jajanan dari pasar untuk dijual, berasa punya warung pokoknya. Akhirnya, saya beralih ke foto lagi, tapi sekarang agak beda. Saya bikin jadi pembatas buku. Saya mencetak ke foto 4R. Dalam satu lembar ada 4 buah gambar memanjang vertikal. Harga selembar 4R Rp900, saya jual setiap pembatas buku Rp500, jadi setiap 4 buah gambar saya untung Rp1100. Tapi toh untungnya bukan buat saya hehe.


Itulah pengalaman bisnis saya yang bisa dicoba untuk anak sekolahan. Mungkin beberapa orang memilih jualan praktis dengan MLM. Saya sebenarnya dulu sempat tertarik, tapi butuh modalnya cukup besar dan kadang harus "nombok" pesanan orang. Saya tidak pernah pegang uang banyak dan modal pun sempat saya pinjam dari uang yayasan keluarga (gak sampe seminggu langsung balik kok). Kalau dipikir-pikir saya tidak pernah pegang uang banyak mungkin karena uangnya langsung saya pakai buat beli komik. Ah... parah deh, kalau sekarang sih buat beli novel fantasi hehe...

NB: gak usah dikoreksi bahasanya baku atau EYD-nya benar atau nggak. Lagi males tuh ngetiknya.

0 komentar:

Posting Komentar