Dalam pelatihan menulis atau kadang-kadang di perkuliahan, biasanya ada metode lucu untuk mengarang. Saya sih kenal metode ini waktu kelas X SMA. Guru Bahasa Indonesia saya waktu itu memang lebih condong ke sastra daripada lingustik.
Awalnya sang guru akan bertanya kepada murid-muridnya, "Ada yang tahu cerita Snow White atau Putih Salju?" Serempak murid-murid menjawab, "Tahu!".
Nah... dari sini sang guru akan meminta murid-muridnya melanjutkan cerita Snow White dari ia memakan buah apel dan pingsan. Lanjutan ceritanya terserah murid-murid. Mereka diberi kekuasaan harus diapakan cerita itu sehingga tidak sama dengan cerita aslinya. Kebanyakan murid akan memilih cerita yang ngaco dan lucu, tapi kalau saya sih dulu memilih ceritanya sedih.
Sebagai pengajar di suatu bimbingan belajar, saya pun menerapkan metode ini. Cara ini hanya berhasil untuk anak SD dan SMP, sedangkan anak SMA biasanya kalau sama pengajar muda suka berani menolak. Yah... SMP juga begitu sih, tapi masih bisa digertak, SD masih gampanglah.
Mengarang bagi anak sekolah itu menyusahkan. Mungkin karena waktu SD sering disuruh mengarang dengan tema-tema tertentu yang membosankan. Faktor kurang membaca juga diperhitungkan. Yang paling jelas sih imajinasi mereka liar atau tidak (liar?). Oke deh sebelum mulai membaca karya murid-murid saya di bimbel saya juga ingin menulis karya saya dulu, tapi ya lupa-lupa ingat, soalnya sama guru saya tidak dikembalikan sih.
Cerita 1
Para kurcaci menangisi sang putri yang berbaring di peti mati. Mereka sangat berdukacita dengan kemalangan tersebut. Tiba-tiba saja seorang pemuda yang mengendarai kuda lewat melihat kejadian tersebut. Agaknya pemuda ini merupakan ksatria. Ia didampingi oleh pelayan lelakinya.
"Apa yang terjadi dengan perempuan ini wahai kurcaci?" tanyanya.
"Ia tertimpa kemalangan karena memakan apel beracun Tuan," jawab pemimpin kurcaci. Sang ksatria kelihatan sedang memikirkan sesuatu. Dia menghela napas. Ia mengeluarkan botol yang berisi cairan merah kental.
"Ini darah naga yang mempunyai kekuatan menyembuhkan semua penyakit dan menghidupkan orang mati. Minumkanlah padanya," ujar sang ksatria. Sang pelayan hendak berkomentar, tapi dicegah oleh sang ksatria.
Sang ksatria tidak menunggu Snow White bangun. Ia langsung pulang ke negerinya. Segera setelah sadar Snow White menyusul ksatria ke negerinya. Perjalanannya terlambat satu hari. Di negeri Uner lonceng tidak henti-hentinya berdetang dan para penduduk menangis. Snow White menanyakan apa yang telah terjadi.
"Pangeran kami yang baik hati dan tampan meninggal karena penyakit parah. Sebenarnya, ia telah mendapatkan darah naga dari naga di Gunung Kemar. Akan tetapi, pelayannya mengatakan pangeran justru memberikan darah naga tersebut kepada seorang perempuan di hutan. Oh... sungguh menyedihkan. Kenapa ia terlalu baik pada orang lain?" Orang yang ditanyai Snow White menangis.
Snow White terkesiap, air matanya menetes. Berulang-ulang ia hanya mengucapkan terima kasih dengan berbisik.
Cerita 2
Yang bikin murid SMP:
Pangeran datang. Diberi apel obat. Snow White sdar. Kurcaci senang. Penyihir kalah. Dia bikin ramuan lagi, tapi tidak berhasil. Penyihir kalah taruhan bola. Indonesia VS M****. Snow White senang. Uangnya dipakai untuk menikah. Pangeran tidak mau karena duit "haram".
Komentar saya: Haha... ketauan banget malesnya nih anak. Kalau nggak salah yang bikin emang anak cowok, tapi lucu banget ya. Bisa aja dah.
Jumat, 11 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar