Minggu, 23 September 2012

Belajar dari Film: Suku Hui dalam drama Cina The Book and The Sword (Pedang dan Kitab Suci) dan Huan Zhu Ge Ge (Putri Huan Zhu)


Book and Sword dg pajangan Ka'Bah
Pertama kali saya mengenal Suku Hui waktu masih kecil saat menonton drama Cina berjudul Pedang dan Kitab Suci yang tayang di TPI. Sampai saya besar, saya tidak pernah ingat bagaimana detail ceritanya. Saya ingatnya hanya ada dua orang kakak-adik perempuan Hui yang menyukai orang yang sama, selebihnya nggak ingat. Makanya, kemarin saat ingin nonton drama-drama Cina lagi tiba-tiba ketemu info remake Pedang dan Kitab Suci, yang main jadi kaisar si Adam Cheung (bener kan ya namanya?). Adam Cheung dulu itu pernah main jadi Pendekar Harum yang pernah tayang di RCTI.

Nggak lama saya bikin artikel tentang Bu Bu Jing Xin dan keinginan saya yang ingin nonton lagi drama Pedang dan Kitab Suci ternyata doramax264 langsung posting link drama itu. Senang betul saya sampai jingkrak-jingkrakan. Mungkinkah encoder-nya sempat baca artikel saya yang itu, ya? Haha… siapa tahu, kan?

Drama Cina kedua yang saya tahu menampilkan suku Hui adalah drama Putri Huan Zhu. Selir Han Shiang
Selir Han Xiang di PHZ [2011]
berasal dari suku Hui yang kalau di drama The Book and The Sword menyukai sang tokoh utama dari suku Han. Pas saya nonton kembali drama remake The Book and The Sword, memang latar sejarah kedua drama itu sama, yaitu saat Kaisar Qianlong berkuasa. (NB: Kaisar Qianlong ini anaknya pangeran ke-4 di Bu Bu Jing Xin, lho).

Kedua drama ini memang tidak memfokuskan pada kehidupan suku Hui, tapi kedua drama ini membuat saya ingin ke Cina mengunjungi daerah Ningxia. Cina itu negara yang luas dengan banyak suku seperti negera kita, sampai-sampai Nabi Muhammad mengatakan kepada umatnya bahwa kita harus menuntut ilmu sampai negeri Cina. Beruntunglah mereka yang belajar di sana karena telah merealisasikan sunnah Nabi (meski hadist itu bersifat implisit, maksudnya nggak mesti ke Cina juga, soalnya kan di masa itu Cina benar-benar maju, tapi toh saya yakin pahalanya lebih gede menuntut ilmu di sana, hehe J).

Nggak ada salahnya menurut saya kalau kita suka nonton film, asal kita bisa mengambil ilmu dari film-film yang kita tonton. Buang yang jelek, ambil yang bagus. Sukai film-film yang bakal bikin kita penasaran dengan kehidupan kita. Contohnya, saya menyukai drama-drama historikal (model saeguk, wuxia, atau taiga, meski taiga agak-agak malas nonton karena ceritanya benar-benar mengikuti sejarah yang notabene biasanya berakhir tragis). Dari film-film atau drama-drama itu kita mempelajari lebih lanjut lewat media yang lain seperti internet dan buku-buku ilmu pengetahuan. Ilmu itu nggak semuanya harus datang dari bangku sekolah, bukan?

0 komentar:

Posting Komentar